Hey Stalkers

Thanks for Stalk me here. I appreciate it, thats mean you care about me. xoxo, dinda

May 09, 2017

But why now?

I'm drowning.

I'm drowning in the ocean of missing you.
Where the deepest is called pain.

And the wave is called love.

I miss you.

I miss how you make me feel.
In my special day.

But, yesterday.

It feels like,
The worst day in my life.

Not having you by my side.

I miss you,

Saying happy birthday.
At always 00.00 am the day i was born
And 00.00 after the day pass.

I miss how you try harder to be by my side on my special day.

Spending time together.

How your little surprised bright up my day.

How your birthday cake make my lips smile.

How your birthday gift made every second worth.

How your hugs calms my chaos mood.

How your kiss mean a lot for me.

I'm drowning all over again.

It feels good.
Drowning in the ocean of missing you.

But,

Why now?

May 07, 2017

You left a scars.

It just,
Feels like the heart got stab a hundred times with knife,
If i think about that all over again.

You know,
The only reason i keep being single
Before i found you,
Is because I'm scared someone
Will hurt me again and leave a scars in my heart.

Then, it happen.
Again.

I don't know.
Whether I'm stupid.
Or you're mean.

All i know is,
It keeps hurting me.
Everytime.

Even when i close my eyes.

May 04, 2017

Di ujung lelahku.

Melepaskan.

Mungkin itu adalah kata kata yang susah dilakukan oleh orang kebanyakan.
Dan mungkin itu adalah kata kata yang paling sulit diucapkan.

Aku sangat paham akan kata kata itu.

Aku melepaskan bukan karena menyerah, 
aku hanya saja sangat lelah.

Mungkin ini baru sebentar,
tapi entah kenapa perasaan lelah kian datang.

Hingga, 
aku merasa aku sudah cukup lelah.

Memperjuangkan adalah kata yang mudah diucapkan.
Tapi sungguh sulit untuk dilakukan.

Aku mungkin akan menghilang,
mundur perlahan,
hingga pergi untuk selamanya.

Memperjuangkan dan Melepaskan adalah dua kata yang selalu kupikirkan.
Namun, ku pilih melepaskan dari pada memperjuangkan.

Aku lelah.
Perasaan ku yang mencintai mu sejujurnya sangat besar.
Tetapi kalah dengan perasaan lelah yang selalu kurasakan.

Memperjuangkan sesuatu sendirian itu memang tidak mudah.
Kupikir aku akan bisa memperjuangkan.
Ternyata harus selesai di kata menyerah.

Maaf,
aku ternyata begitu lelah harus berjuang sendirian.

Maaf,
kata kata ku ternyata hanya rayuan semata.

Maaf,
mungkin benar kata orang, 
lepaskan lah, maka jika kalian bersama lagi
hubungan kalian patut dipertahankan.

Maaf, 
lelahku mengalahkan perasaan ku kepadamu.

Ya,
mungkin aku memang tak pantas untuk diperjuangkan.

Mungkin karena aku lemah,
atau karena aku yang salah.

Biarlah hubungan kita begini adanya.

Karena,
aku lebih memilih lelahku,
dibandingkan diri mu.

May 03, 2017

Pesan untuk Masa Depan ku.

Untuk masa depan ku.

Maafkan aku yang beberapa hari ini membuat mu kecewa,
bingung dan juga cemburu.

Aku egois, aku tau itu.

Aku sudah berjanji pada diriku.
Perasaan yang ada saat ini, hanya untuk kamu.
Bukan untuk masa lalu ku.

Dia hanya bagian dari cerita hidup ku dulu.

Semua sudah selesai. Berakhir bersamaan dengan perasaan yang kutulis hari ini.

Jangan cemburu.

Aku tulus mencintai mu.

Kesalahan dulu yang kulakukan kepada masa lalu ku,
tak akan ku ulangi dengan mu.

Aku tidak mau kehilangan mu.

Karena aku begitu mencintai mu beserta kekurangan mu.

Kita sudah pernah saling mengkhianati.
Dan kita saling memaafkan.

Kurasa, cinta kita begitu besar.
Hingga aku merasa aku harus mempertahankan apapun halangan yang terjadi.
Toh, kita sudah terbiasa melalui rintangan rintangan besar seperti ini?

Ku pastikan kepadamu.
Aku tidak akan pernah mencari yang lain.
Karena aku yakin kamu lah masa depan yang selama ini kutunggu.

Pintu hati ku telah yakin kubangun lagi dengan fondasi yang kuat.
Tak akan kubiarkan siapapun masuk dan merusak nya.
Hanya kamu yang kuberikan kunci pintu hati ku,
supaya kamu bisa leluasa masuk kapan pun kamu mau.

Satu hal yang harus kamu tau dan kamu jawab :
aku begitu mencintaimu, akan kuperjuangkan kamu, apapun resiko nya. Apakah kamu mau berusaha juga seperti aku memperjuangkan mu? Atau itu hanya harapan dan khayalan ku saja?


Jika tidak, aku akan berhenti mencintai mu. Saat ini juga.

Perasaan untuk masa lalu ku.

Untuk masa lalu ku.

Selamat atas kabar membahagiakan itu.
Sejujurnya, aku sangat senang melihat mu tersenyum bahagia seperti itu.
Namun, ada sebagian perasaan ku yang cemburu.

Maaf,
3 tahun selama masa bahagia kita, aku tidak pernah memberi mu cinta yang cukup dan perlakuan yang pantas untuk mu.

Maaf,
aku telah mengecewakan mu dan keluarga mu.
Aku sungguh menyesal membuat keluarga mu terluka.

Maaf,
aku telah mengkhianati cinta mu yang tulus kepada ku.

Maaf,
aku telah melukai hati mu atas pengkhianatan ku.

Maaf,
aku tidak pernah mengakui mu sebagai pacar ku di depan keluarga ku.

Maaf,
karena aku masih mencintai mu.

Aku salah.
Aku tau itu, dan aku mengakui itu.
Perlakuan mu yang kasar saat itu, mungkin karena dipicu masalah masalah yang membuat mu stress. Dan, aku malah menambah beban mu.

Seharusnya aku menghibur mu, menenangkan mu, tetapi justru aku mengkhianati mu.
Dengan dalih, perlakuan kasar mu terhadap ku.

Aku merasa ini tidak adil.
Mimpi yang kita bangun bersama, harus kamu raih dengan perempuan lain.
Bukan aku.

Biarlah dengan tulisan ini, perasaan ku kepadamu juga terbawa, hingga, tak menyisakan apapun di hatiku lagi.

Aku mencintai mu dulu, dan hanya sampai saat ini.

Karena, begitu aku terbangun esok hari,
hatiku dan perasaan ku hanya milik kekasih ku.





Tolong aku, masa depan ku.

Masa lalu.
Aku juga mempunyai luka masa lalu.
Yang kuanggap begitu berharga, pada jamannya.

Aku mencintai nya, dulu.
Separuh kehidupan ku, bahkan mungkin nyawaku, kuberikan pada nya.
Dia selalu menghiasi relung hati ku, bahkan hampir kuanggap sempurna keberadaannya.

Namun, dalam jangka waktu 3 tahun, kami harus berpisah.
Menyendiri dengan sepi.
Karena ulahku, dan mungkin juga kesalahannya.

Tapi, cara ku yang meninggalkan nya lah yang merubah segalanya.

Benci.
Dia membenci ku. Bahkan tidak mau melihat muka ku lagi.

Sakit.
Perasaan itu muncul ketika aku sudah bersama mu.
Ketika kulihat dia sudah bersiap menuju bahtera rumah tangga bersama belahan jiwanya.

Perasaan ku kacau.
Tidak terkendali.
Terlebih, sebelum mengetahui hal itu, bayang nya sudah menghiasi pikiran ku selama beberapa hari terakhir.

Mungkin itu firasat ku kepada nya.
Firasat hal itu akan terjadi.

Kutinggalkan diri mu sesaat.
Parahnya, aku selalu memaki mu, dan marah kepadamu atas hal yang seharus nya tidak pantas di ributkan.

Maaf, itu karena perasaan ku yang kacau saat itu.
Aku sadar aku masih mencintai nya.

Ya, aku mencintai nya.

Sudah begitu lama aku mencintai nya.
Bahkan setelah kami berpisah aku tau aku masih mencintai nya.
Tapi perasaan itu selalu kutepis.
Karena kupikir aku bisa hidup tanpanya.
Dan aku yakin dia tidak akan berpaling ke yang lain.

Kabar itu membuat ku bimbang.
Apakah aku benar benar mencintainya dan tidak mencintai mu?
Atau aku mencintai mu dan tidak mencintainya?

Aku tidak mau egois.
Aku selalu harus memilih 1.
bahkan hingga saat ini, perasaan ku kepadanya kian muncul.
Terasa hebat, kuat, dan menyakitkan.

Aku egois.
Aku sadar aku mencintai nya, dan aku juga mencintai mu.

Aku jahat.
Disaat pengkhianatan mu pada ku, aku kecewa.
Bahkan setelah kau menjelaskan bahwa itu perasaan ego mu saja kepada masa lalu mu.

Lalu, kenapa perasaan yang muncul saat ini bukan perasaan ego ku saja?
Perasaan ego yang tidak rela ditinggal oleh masa lalu itu.
Perasaan yang terjadi kepada mu, namun tidak kepadaku.

Kenapa harus perempuan itu?
Kenapa bukan aku saja?
Kalimat itu terus menerus berputar dipikiran ku.

Kalau kau tanya seberapa besar cintaku padanya, aku tidak tau.
Karena aku juga begitu mencintai mu.

Tolong aku.
Aku hanya ingin menjadikan dia masa lalu.
Dan kamu lah masa depan ku.

Aku membutuhkan mu.






Perbedaan yang akan kutelan sendiri.

Kamu berbeda.
Ya, kamu berbeda.
Bukan karena kamu berbeda dari yang lain.
Tetapi sikap mu berbeda.

Sejak pengkhianatan mu terhadap ku,
kamu jelas berbeda.
Kamu bilang, kamu mencintai ku.
Tapi nyata nya, kamu bukan kamu yang aku kenal dahulu.

Biarpun begitu, cintaku padamu tidak berkurang sedikit pun.
Cinta ku pada mu terus bertambah.
Hingga aku merasa bodoh karena mencintai orang yang mungkin tidak pernah mencintaiku.

Tapi biarlah, aku akan mencoba menerima perbedaan mu.
Karena, aku mencintai mu.

Aku berjanji akan mencintai mu seumur hidup ku.
Tetapi, aku tidak tau dimana batas dan letak kesabaran ku pada perbedaan mu akan pudar.
Aku harap selamanya tidak akan pudar.

Namun, apa dayaku?
Aku hanya perempuan biasa yang juga ingin dimengerti.

Sayang, andai kamu tau seberapa besar perasaan ku kepadamu.


Perbedaan itu mungkin bisa kutelan dan kunikmati seorang diri saja.

Cinta itu rumit.


Cinta itu rumit. Terlebih ketika aku memandang wajahmu.
Ada rasa teduh disana, kerinduan, rasa sayang, dan juga benci.
Ya, aku membenci mu. Membencimu yang pernah mengkhianati perasaan cintaku.

Ketika kau menyampingkan perasaan mu kepadaku.
Ketika kau menghujam ku dengan kenangan masa lalu mu yang membuat mu pilu.

Sayang, aku tidak penah bermasalah dengan masa lalu mu.
Hasil dari pengkhianatan mu tentu membuat ku selalu waspada dengan masa lalu mu.
Lalu, kau meminta ku untuk tidak membuka masa lalu mu?

Aku tidak pernah membuka masa lalu mu.
Hingga kau sendiri yang membuka luka itu, dan mengkhianati ku.

Sampai pada akhirnya, kau meminta maaf pada ku, dan dengan ikhlas ku terima maaf mu.
Bodoh? Memang. Aku memang bodoh.
Pengkhianatan itu sangatlah kejam.
Bahkan bagi orang orang yang mendengar cerita itu.
Tapi apa daya ku?
Aku mencintai mu tulus.

Pengkhianatan mu akan selalu ku anggap sebagai kebodohan mu,
seperti yang selalu kamu bilang padaku bahwa, perasaan ego untuk masa lalu mu itu datang sebentar,
dan sekarang sudah pergi, tidak meninggalkan perasaan apapun.

Aku mencintaimu.
Kebodohan mu, tawa mu, canda mu, pelukan mu, hingga kecupan di kening ku.

Aku akan terus mencintai mu.
Kemarin, sekarang, hingga nanti.

Seberapa besar kesalahan mu, akan selalu kumaafkan,
karena aku mencintai mu.

Biarlah hanya aku seorang diri yang sangat mencintaimu.
Cinta itu, rumit bukan?